Tukul merasa tidak sampai hati mengatakan bahwa telepon rumahnya dalam keadaan dikunci oleh orang tua-nya,
ketika Kakek tetangga sebelah rumahnya bermaksud meminjam telepon untuk menelepon anak nya yang belum juga pulang ke rumah. Ia terpaksa mempersilahkan sang kakek untuk menggunakan telepon meski ia tahu persis bahwa telepon itu tidak bisa digunakan. Dengan senang sang kakek akhirnya duduk di depan telepon. Dikeluarkan secarik kertas yang berisi nomor HP anaknya. Perlahan ditekan nya angka-angka yang ada pada pesawat telepon itu. Namun tidak ada nada sambung. Dicobanya sekali lagi, namun masih tetap sama. Diulang sekali lagi hingga akhirnya terdengar jawaban dari operator
" Maaf, nomor yang anda tuju, untuk sementara tidak dapat dihubungi "
Sang Kakek nampak tertegun sejenak menyimak kata-kata itu, hingga keluarlah jawaban dari mulut sang kakek
" Lho Kok bisa begitu mbak ? "